CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Sabtu, 15 November 2008

OPINI FILM VERONICA GUERIN...HIKZZZ...

Pertama-tama, film ini kurang menarik perhatian saya. Mungkin karena belum tahu siapa itu Veronica Guerin dan belum tahu kalau ternyata ini adalah kisah nyata. Veronica Guerin adalah seorang jurnalis yang berusaha membongkar jaringan pengedar obat terlarang di Irlandia yang pada waktu itu sangat bebas dan luput dari pihak yang berwenang. Cate Blanchett yang memerankan Veronica Guerin sangat menghayati perannya. Dalam film ini diceritakan lika-liku pengungkapan kebenaran yang sengaja ditutup-tutupi oleh sebagian orang di depan publik. Dramatis ketika sang pengungkap kebenaran itu harus meregang nyawa karena tulisan-tulisan kritisnya di surat kabar.

Saat meliput peredaran obat bius, ia menerima banyak sekali ancaman dan teror baik itu kepada dirinya maupun keluarganya. Pada 30 Januari 1995, Guerin ditembak oleh orang tak dikenal yang merangsek masuk ke dalam rumahnya. Ia ditembak di bagian kaki. Namun, insiden ini dinilai oleh beberapa orang sebagai tipuan Guerin untuk semakin meningkatkan popularitasnya. Tak dirundung lelah, Guerin tetap bersemangat untuk melanjutkan investigasinya. Independent Newspapers mencoba memberi dia sistem pengaman diri.

Film berdurasi 98 menit ini banyak menyajikan adegan menegangkan. Seperti misalnya ketika John Gilligan, seorang kriminal, menyerang Guerin saat ia mencoba mewawancarinya pada 13 September 1995. Alhasil bukannya berita yang didapat malah luka-luka penuh darah pada wajahnya. Bahkan, Gilligan sempat meneror dirinya dengan meneleponnya bahwa anak laki-lakinya akan ia culik dan akan dilecehkan seksual kalau Guerin masih melanjutkan tulisannya. Walaupun ia telah ditawari sejumlah uang untuk tutup mulut, tapi Guerin tetap seorang jurnalis yang punya keberanian mengungkap kebenaran. Ia tetap menulis dan menulis. Akhirnya, pada 26 Juni 1996, saat Guerin sedang menyetir mobilnya di sebuah perempatan, salah satu dari dua orang pengendara motor yang menguntitnya dari belakang, menumpahkan timah panas ke tubuhnya berkali-kali. Sontak, tubuh Guerin robek, terkoyak, dan berdarah. Guerin akhirnya tewas dalam usia 37 tahun.

Kematian Guerin membuat gempar. Perdana Menteri Irlandia John Bruton menyebutnya sebagai serangan pada demokrasi. Ini pun menyulut aksi dan ditabuhnya genderang perang melawan obat bius. Investigasi kejahatan obat bius dilanjutkan dengan menangkap ratusan kriminal dan memburu kelompok obat bius terorganisir. Pada November 1998, pengedar obat Paul Ward dinyatakan sebagai salah seorang pelaku pembunuhan. Termasuk juga Brian Meehan yang diyakini sebagai pengendara motor saat Guerin dibunuh.

Menurut saya, ending film ini sangat tidak terduga sebelumnya. Pertama-tama saya kurang respect pada tokoh utama karena terkesan terlalu berani bagi ukuran seorang perempuan, namun lama kelamaan saya sadar kalau itu adalah tuntutan profesinya yang ia senangi. Perasaan saya bercampur haru dan geram kepada orang yang memukuli Guerin hingga babak belur, walau bagaimanapun dia seorang perempuan tidak pantas diperlakukan kasar seperti itu. Emosi penonton terpancinga saat itu, apalagi saat ia ditembak mati di mobilnya. Saya sangat terharu dan kesal kenapa orang-orang disana tidak ada yang berinisiatif mengejar pelaku penembakan??? Mereka hanya terdiam sambil memandangi mobil merah yang berlumuran darah itu. Dan tangis saya pecah saat melihat scene anak laki-laki Guerin dipeluk oleh ayahnya ketika diberitahu kematian Guerin. Perasaan seorang anak yang kehilangan orang tuanya sangat menyentuh hati saya. Saya salut akan kegigihan dan kinerja Guerin dalam mencari bahan beritanya. Tetapi saya juga sedikit kesal pada Guerin, karena secinta apa pun pada profesi kita, tetapi kita harus tahu batasan-batasan yang perlu dilakukan. Jangan sampai kita membuat keluarga dan orang yang kita cintai ikut menderita.

Secara keseluruhan film ini bagus dan berhasil memancing emosi penonton dari yang semula tidak tertarik hingga akhirnya bisa menitikan air mata. Two thumbs up!!!

Sumber: http://musafirmuda.blogspot.com/2006/07/veronica-guerin.html

0 komentar: